Sepertinya baru kemarin keluar Samsung Galaxy M30 dan sekarang sudah keluar varian penerusnya atau lebih tepatnya varian refresh, karena namanya sama-sama M30 hanya saja yang ini ada tambahan huruf ‘s’ di belakang.
Kalau M30 saja punya kapasitas baterai yang sudah cukup besar yaitu 5000 mAh, adiknya ini punya kapasitas baterai yang lebih besar lagi yaitu 6000 mAh.
Pertanyaannya, apakah smartphone ini cuma mengandalkan kapasitas baterai yang besar saja? Atau ada fitur-fitur keren lagi yang membuat smartphone ini cukup recommended untuk dibeli di harga Rp 3 juta sekian? Daripada semakin penasaran pada kesempatan kali ini teknosentrik akan berikan review Samsung Galaxy M30s.
Kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy M30s
1. Desain bodi
Sebelum masuk ke review bagian yang lain, saya ingin memberi tahu apa saja isi dari box Samsung Galaxy M30s yang masuk ke dalam paket pembelian.
Pertama tentu saja unit smartphone-nya yaitu Samsung Galaxy M30s. Kemudian ada buku panduan dan kartu garansi. Lanjut, ada kepala charger atau adapter dengan output 15W. Kemudian, ada kabel USB Type-C. Lanjut, ada SIM Ejector. Terakhir ada earphone. Itu saja isi dari box Samsung Galaxy M30s.
Bicara soal desain, sepertinya tidak ada perubahan yang cukup radikal dari desain Samsung Galaxy M30s ini. Bagian depannya masih dengan layar dengan poni ‘U’ atau bahasa kerennya ‘Infinity U-Display’.
Pada bagian belakangnya masih berbahan plastik polikarbonat dengan finishing glossy yang menurut saya cukup licin. Nah, yang membedakan itu ada pada varian warnanya ya. Ngomong-ngomong yang saya pakai adalah Samsung Galaxy M30s yang varian warna hitam. Tapi ternyata tidak benar-benar full hitam.
Di sisi kanan ini masih ada gradasi yang cukup unik warnanya biru-kehijauan, menyelip di sisi kanan. Warnanya ini asli unik sekali. Jadi, kalau teman-teman melihat ketika saya memakai smartphone ini, pasti banyak bertanya, “Ini sebenarnya warna apa sih?”
Kemudian di susunan kamera belakang masih memakai susunan triple-camera belakang. Susunan vertikal, tapi LED Flash-nya di sini ke atas dan pada ruang yang kosong ini ada tulisan “48MP”.
Dengan kapasitas baterai 6000 mAh, tadinya saya berpikir kalau dimensi bodi smartphone ini akan bulky atau bongsor sekali. Tapi ternyata tidak juga.
Memang agak berat kalau dibandingkan dengan smartphone pada umumnya tapi yang patut diapresiasi di sini, Samsung bisa mempertahankan ketebalan bodi M30s ini di bawah 9 mm. Jadi, tetap tidak terasa tebal dan masih enak untuk dimasukkan kantong.
2. Kualitas layar
Lanjut ke bagian layar, rasanya Samsung Galaxy M30s ini masih mempertahankan sisi terbaik dari Galaxy M30 yaitu masih pakai layar Super AMOLED. Untuk ukuran smartphone Rp 3 jutaan, rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi ya kualitas dari layar andalan Samsung ini.
Untuk pengalaman visualnya, tentu saja lebih baik ya dibandingkan layar smartphone lain yang rata-rata masih memakai panel IPS LCD. Warna layarnya itu loh yang pekat, vivid, tajam atau apapun istilahnya itu. Intinya, layar ini enak sekali, jernih sekali dipakai untuk menonton film atau video streaming.
Tidak cuma sekedar jernih saja, layar Super AMOLED ini juga punya performa yang lebih baik dibandingkan layar IPS LCD ketika dipakai di bawah terik matahari. Jadi tampilannya itu tetap terasa lebih jelas lebih tajam dan kecerahannya juga lebih maksimal.
Oh ya, karena sudah pakai layar Super AMOLED kamu bisa pakai fitur Always On Display di sini. Jadi meskipun layarnya dalam kondisi mati atau OFF kamu tetap bisa melihat tanggal, jam, prosentase baterai sampai notifikasi.
Nah bagi yang gemar menonton Netflix Galaxy M30s ini juga sudah mengantungi sertifikasi Widevine L1, inilah kelebihan layar Samsung Galaxy M30s yang saya suka. Jadi kamu bisa streaming film atau serial di Netflix dalam format HD atau High Definition. Akan terlihat kok, seberapa tajam dan juga detail saat menonton Netflix di smartphone ini.
Kemudian ada label HD juga pada setiap judul film. Saya bisa bilang kalau ini sebuah nilai plus karena tidak semua smartphone support fitur ini. Performa menjadi salah satu pembaharuan yang cukup signifikan di Samsung Galaxy M30s ini.
3. Spesifikasi dan performa untuk main game
Smartphone ini sudah pakai prosesor atau SoC yang lebih baru yaitu Exynos 9611, SoC yang sama dipakai pada Samsung Galaxy A50s yang harganya Rp 1 juta lebih mahal.
Jika dilihat secara spesifikasi, Exynos 9611 ini masih sama-sama di 8-Core, tapi Exynos 9611 ini menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan Exynos 7904 yang ada di Galaxy M30.
Jadi 8-Core ini dibagi ke dalam 2 cluster, cluster pertama itu isinya 4-Core yang berbasis Cortex A73. Nah, cluster ini berfungsi untuk menjalani performa atau tugas-tugas yang berat.
Cluster kedua itu isinya adalah sisanya, yaitu 4-Core yang berbasis Cortex A53, ini sih lebih untuk mengerjakan tugas-tugas yang ringan dan fungsinya untuk low power saja.
Bedanya, kalau Exynos 7904 itu untuk mengerjakan tugas-tugas yang berat akan diserahkan ke 2-Core yang berbasis Cortex A73 sementara 6-Core sisanya itu berbasis Cortex A53 yang fungsinya untuk mengerjakan tugas-tugas yang “receh”.
Untuk membuka-tutup aplikasi, pindah-pindah antar aplikasi performa Galaxy M30s ini sudah cukup smooth meski kadang-kadang saya merasa kalau animasi di OneUI-nya Samsung ini agak lebay dibandingkan dengan UI smartphone Android lain.
Saat membuka suatu aplikasi terasa seperti ada jeda karena animasi yang dimunculkan. Tapi sudah cukup oke sih untuk mengeksekusi beberapa aplikasi yang sering saya buka setiap harinya seperti sosial media, browser, video streaming, audio streaming sampai aplikasi untuk memesan ojek online. Semuanya sangat smooth.
Kelebihan Samsung Galaxy M30s juga ada pada performanya saat dipakai untuk gaming. Seperti yang saya bilang bahwa performanya mendapat upgrade yang cukup signifikan itu adalah ketika dipakai untuk bermain game. Awalnya saya tidak menyangka kalau smartphone Rp 3 jutaan ini bisa memainkan PUBG Mobile dengan setting grafis rata kanan atau HD.
Kalau mau yang lebih halus lagi, main PUBG Mobile di M30s ini juga bisa pakai setting grafis Smooth-Extreme. Bisa bermain di mode 60 fps yang memang memuaskan sekali. Tidak perlu trik macam-macam lagi untuk mendongkrak performanya langsung dipakai bermain saja.
Sesekali memang terjadi frame drop tapi tidak pengaruh dengan experience bermain game yang memang mantap sekali di Samsung Galaxy M30s ini.
Untuk control game-nya, layar sentuh Galaxy M30s ini sudah cukup responsif dalam menerima sentuhan. Kemudian, tidak mudah membekas keringat atau minyak juga kalau sudah dipakai untuk bermain game lama-lama.
Kedengarannya sih sepele, tapi buat saya pribadi layar sentuh yang tidak responsif itu akan merepotkan ketika harus dipakai untuk bermain game yang membutuhkan kecepatan tangan seperti saat memainkan mode Death Match di COD Mobile.
4. Kualitas kamera dan hasil foto
Selain performa dapur pacu yang sangat bagus saat dipakai main game, Samsung Galaxy M30s ini juga mengenalkan sensor dan resolusi kamera yang lebih kekinian.
Masih dengan konfigurasi triple-camera, hanya saja kamera utamanya sekarang punya resolusi yang super duper besar, yaitu 48MP. Ya, 48MP! Tidak lupa ditemani dengan kamera Ultra-Wide Angle 8MP, plus Depth Sensor 5MP.
Resolusinya sekarang lebih besar, apakah hasil fotonya jadi lebih bagus?
Kamu tidak bisa langsung pakai kamera 48MP karena itu harus diaktifkan dulu pada mode ratio 4:3 yang 48MP. Sementara untuk mode default, kamera ini cuma punya resolusi 12MP. Ya, sama seperti kamera smartphone lain dengan skema pixel-bining.
Silahkan pakai mode 48MP kalau memang butuh resolusi yang lebih tinggi atau mungkin mau dicetak pada ukuran banner. Tapi sejujurnya saya lebih sering memakai kamera default-nya yaitu di 12MP yang sebenarnya secara hasil tidak jauh berbeda.
Warnanya juga tidak jauh berbeda, tapi ukuran file-nya jauh lebih kecil. Untuk tangkapan kameranya pada kondisi siang hari seperti ini juga cukup cerah. Detailnya dapat, warnanya tidak begitu natural sih karena sudah ada campur tangan AI di sini yang memberikan tuning warna terbaik sesuai dengan obyeknya.
Tapi saya merasa lebih suka warna di mode Ultra-Wide Angle? Tidak terlihat lebih kontras dan juga lebih menyala meskipun kelihatan ada sedikit distorsi khas kamera Ultra-Wide Angle.
Ya, kamera Ultra-Wide Angle ini memang sangat fungsional untuk kamu yang hobi jepret-jepret foto-foto pemandangan. Sangat membantu ketika harus foto-foto di angle yang terbatas. Jadi tidak perlu mundur-mundur, semuanya langsung auto masuk frame.
Depth Sensor 5MP juga masih ada di kamera Samsung Galaxy M30s. Jadi fitur Live Focus-nya akan lebih maksimal lagi untuk jepret foto-foto bokeh, blur-nya di sini juga cukup natural bisa diatur kedalamannya setelah jepret foto, plus menambahkan efek blur yang macam-macam yang membuat foto bokeh menjadi lebih dramatis lagi.
Memang sudah seharusnya kamera dengan Depth Sensor bisa melakukan editing yang lebih fleksibel lagi setelah foto itu diambil tentunya. Sayangnya, kamera Samsung Galaxy M30s ini tidak punya mode malam khusus atau Night Mode. Ini saja kekurangan Samsung Galaxy M30s in dari segi kameranya.
Saat dipakai foto-foto di malam hari atau di kegelapan hasilnya itu kurang maksimal, detailnya mulai turun, warnanya sudah mulai tidak konsisten, noise juga sudah muncul di mana-mana, meskipun tidak terlalu banyak juga.
Apalagi di mode Ultra-Wide Angle, noise-nya justru lebih terlihat dan kalau di zoom, aduh! Pokoknya hasilnya sangat pecah.
Untuk foto-foto selfie, kamera depan Samsung Galaxy M30s ini masih memakai konfigurasi yang sama seperti pendahulunya yaitu dengan resolusi 16MP dengan bukaan lensa f/2.0. Hasil fotonya itu sendiri sudah cukup cerah, bening dan ini sangat disukai para cewek yang lupa make-up tapi tetap ingin selfie dengan hasil yang maksimal.
5. Hasil video yang bagus karena fitur super steady
Kamera video belakang dari M30s ini juga sudah support resolusi sampai 4K dan ini untuk membedakan dengan kamera video Samsung Galaxy M30 yang cuma mentok di Full HD. Tapi di mode 4K ini sepertinya tidak lebih stabil dibandingkan resolusi Full HD di default-nya tadi.
Terasa masih ada goyang-goyang yang tidak jelas. Untuk fokusnya bagaimana? Ternyata lebih lama juga ya fokus ke jalannya dibandingkan mode Full HD tadi. Dan tidak lebih stabil juga, karena memang untuk 4K ini lebih fokus di ketajaman videonya, karena pikselnya itu tentu lebih banyak, lebih tinggi juga.
Saat saya coba kamera video selfie dari smartphone Samsung Galaxy M30s Resolusinya itu mentok di Full HD 30 fps dan kalian nanti bisa menilai sendiri bagaimana kualiatas microphone-nya. Kestabilan dari kamera video selfie dari M30s ini juga cukup bagus. Dipakai untuk berjalan, saya tidak memakai stabilizer apapun cuma modal tangan saja untuk memegang smartphone-nya dan hasilnya sudah cukup stabil.
Bagaimana performanya saat kondisi backlight? Lumayan bagus juga menurut pengalaman saya.
Selain mode 4K, ada 1 lagi yang menarik dari kamera video Samsung Galaxy M30s, apa itu? Fitur Super Steady.
Ini adalah fitur seperti di flagship-nya Samsung yang lain. Nah setelah fitur Super Steady ini aktif, saya coba membawa lari kamera video ini dan supaya hasilnya lebih dramatis lagi, saya akan bawa tapi dengan angle di bawah. Jadi kamera akan lebih dekat dengan tanah.
Bagaimana hasilnya? Lumayan bagus dan cukup terang. Memang agak sedikit jeda tadi saat menguji fokus pada kondisi yang kurang cahaya tapi sejauh ini sudah cukup oke ya untuk ukuran kamera smartphone Rp 3 jutaan.
Hasil video dari kamera depan Galaxy M30s saat dipakai pada kondisi malam hari atau di lowlight juga cukup bagus. Fokus di wajah saya masih cukup oke. Meskipun di sisi kanan-kiri ini sudah lumayan gelap. Kalaupun ada cahaya-cahaya itu asalnya dari kejauhan.
6. Daya tahan baterai
Layar yang asik untuk menonton film, performa dapur pacu yang cukup handal untuk bermain game, dan punya kamera video yang asik untuk membuat vlog itu rasanya lebih lengkap lagi kalau kapasitas baterai-nya jumbo, untuk meng-handle itu semua tanpa harus galau sedikit-sedikit kondisi low-bat.
Pertanyaannya, kapasitas baterai 6000 mAh di Galaxy M30s bisa bertahan berapa lama?
Tes pertama, saya coba pakai Galaxy M30s ini untuk menonton serial di Netflix dari baterai 100% ya. Saya coba menonton serial dari episode 1 sampai episode 14 yang semuanya itu total durasinya sekitar 13 jam. Dan baterai Galaxy M30s ini masih tersisa sekitar 35%.
Sisanyasaya pakai untuk hal-hal yang standar misalkan main sosial media, sesekali main game, jepret foto-foto dan video, browsing, streaming YouTube sesekali, dan saat baterai-nya tersisa 10% total Screen On Time dari Galaxy M30s ini di angka 16 jam. Gokil!
Untuk tes yang kedua, saya coba pakai Galaxy M30s ini untuk kebutuhan yang normal sampai yang extreme versi saya sehari-hari. Mulai dari main sosial media, browsing, streaming YouTube, merekam video sekitar 30 menit, sampai dipakai extreme untuk bermain game PUBG Mobile dan juga COD Mobile yang totalnya itu sampai 5 jam di dalam game.
Nah baterai-nya itu mulai loyo saat Screen On Time-nya nyaris 9 jam. Oh ya, selama pengujian baterai ini, saya memakai koneksi single SIM 4G yang kondisi sinyalnya lumayan stabil. Sesekali memakai WiFi, dan untuk tingkat kecerahan layarnya saya set di angka 50%.
Selama pengujian, penggunaannya kebanyakan di outdoor jadi jarang kena AC di dalam ruangan. Dan saat bermain game di outdoor itu lebih terasa panas! Panasnya itu tentu saja berpengaruh pada daya tahan baterai smartphone itu sendiri.
Nah yang menjadi pertanyaan besar sekarang, kira-kira kapasitas baterai sebesar ini yaitu kapasitas 6000 mAh itu butuh waktu charging berapa lama?
Dengan charger bawaan yang punya output 15W, pengisian ulang daya dari 10% sampai terisi setengahnya yaitu 50% butuh waktu sekitar 1 jam 6 menit. Sementara kalau diisi sampai benar-benar penuh dari 10% sampai 100%, total durasi pengisian ulang dayanya sekitar 2 jam 48 menit. Ya, ternyata tidak selama yang saya kira loh!
Durasi charging segitu itu kurang lebih sama seperti smartphone dengan kapasitas baterai 4000-5000 mAh yang charger bawaannya cuma punya output 10W.
7. Fitur-fitur rahasia
Sebelum masuk ke kesimpulan, saya mau share beberapa fitur yang jarang orang ketahui dari Galaxy M30s ini tapi ternyata cukup berguna juga. Fitur pertama, suara ringtone di Galaxy M30s ini bisa disesuaikan berdasarkan rentang umurnya. Orang itu kan kalau semakin tua maka daya dengarnya juga semakin turun nah Samsung itu benar-benar concern soal hal ini.
Fitur kedua ada yang namanya Fitur Separated Apps Sound. Dengan fitur ini kita bisa menyalurkan audio pada 2 channel yang berbeda. Semisal kamu sedang play music di Spotify lewat speaker bluetooth jadi nanti audio bisa ditransfer dari smartphone ke speaker bluetoothnya. Sehingga kamu tetap bisa play video di YouTube dengan audio yang tetap keluar dari speaker smartphone, atau lewat jack audio 3.5mm.
KESIMPULAN
Samsung Galaxy M30s ini lebih cocok untuk siapa? Kalau kamu mencari smartphone dengan budget Rp 3 jutaan dan harus punya konektivitas NFC, punya kamera dengan mode malam yang bagus, dan punya sensor sidik jari yang ada di layar, sebaiknya segera coret Galaxy M30s ini dari daftar karena smartphone ini tidak punya semua yang kamu mau tadi.
Tapi kalau kamu mencari smartphone yang punya visual dan performa gaming oke dengan harga mid-range, dan kamu ingin memulai sebagai content creator video dengan modal kamera smartphone yang semuanya itu dibungkus dengan kapasitas baterai yang jumbo, 6000 mAh, plus brand sebesar Samsung sepertinya tidak ada yang semenarik Samsung Galaxy M30s ini.
Murah atau mahal, semuanya kembali lagi pada selera, kebutuhan dan yang pasti dana yang ada di kantong kamu. Sekian review mengenai kekurangan dan kelebihan Samsung Galaxy M30s kali ini. Semoga bermanfaat.